Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (1)

Selamat datang di materi pembelajaran Sejarah: "Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (1)" berbasis Kurikulum 2013. Materi ini ditujukan bagi siswa kelas XII SMA semester 1 (ganjil).

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari ini, Anda diharapkan mampu:
  1. Menganalisis berbagai peristiwa pergolakan di daerah antara tahun 1948 s.d. 1965.
  2. Mengaitkan berbagai peristiwa pergolakan di tahun 1948 s.d. 1965 dengan ancaman disintegrasi di masa sekarang.
  3. Mengambil hikmah dari berbagai peristiwa pergolakan di daerah yang terjadi antara tahun 1948 s.d. 1965.
Pengantar Materi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Kita mulai materi kita kali ini dengan salah satu kutipan yang cukup terkenal:
Musuh terbesar bangsa kita bukan yang datang dari luar, tetapi ancaman disintegrasi yang berasal dari dalam sendiri.
(C.S.T. Kansil, 2005) 
Tahun 1908 merupakan tonggak utama kebangkitan dan kesadaran Bangsa Indonesia akan pentingnya persatuan dalam perjuangan, yang akhirnya berujung pada hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Paham akan hal tersebut, di tahun 1948, Bung Karno (Presiden RI saat itu) menunjuk Ki Hajar Dewantara sebagai ketua panitia untuk mengadakan acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional untuk kali pertama.

Tujuannya perayaan hari Kebangkitan Nasional adalah untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya dalam menghadapi Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia dan juga berbagai ancaman disintegrasi yang dikhawatirkan akan muncul.

Klasifikasi Disintegrasi Republik Indonesia antara Tahun 1948 s.d. 1965
Dan benar saja, ancaman terhadap disintegrasi tersebut mulai terbukti. Berbagai peristiwa pergolakan bangsa marak terjadi pasca-kemerdekaan Republik Indonesia, seperti PKI dan RMS. Masing-masing pergolakan dilatari oleh motif-motif tertentu.

Westerling
Jika diklasifikasikan, berbagai pergolakan yang terjadi di Indonesia antara tahun 1948 s.d. 1965 dilatarbelakangi oleh motif-motif sebagai berikut:
  1. Ideologi
    Yang termasuk dalam kategori ini adalah pemberontakan PKI Madiun, pemberontakan DI/TII dan peristiwa G30S/PKI. Pada masa itu kelompok-kelompok ideologis (nasionalis, agamais, sosialis-komunis, dan tradisionalis) saling-bersaing dengan mengusung ideologi masing-masing.
    1. PKI di Madiun (ideologi komunis)
    2. DI/TII ((ideologi islam)
    3. G30S/PKI (ideologi komunis)
  2. Kepentingan
    Yang termasuk dalam kategori ini adalah pemberontakan APRA, RMS dan Andi Aziz. Kelompok ini biasanya berusaha untuk mengontrol suatu sistem sosial atau kegiatan untuk keuntungan sendiri. Mereka tidak mau melepas posisi atau kedudukannya sehingga sering menghalangi suatu proses perubahan di negara Indonesia.
    1. APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)
    2. Andi Azis
    3. RMS (Republik Maluku Selatan)
  3. Sistem Pemerintahan
    Yang termasuk dalam kategori ini adalah persoalan negara federal dan BFO (Bijeenkomst Federal Overleg) serta pemberontakan PRRI dan Permesta. Pemberontakan terjadi karena ketidakpuasan beberapa daerah di wilayah Indonesia terhadap pemerintahan pusat.
    1. PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia)
    2. Permesta (Perdjuangan Semesta atau Perdjuangan Rakjat Semesta)
    3. BFO (Bijeenkomst Federal Overleg)

Comments