Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (2)
Selamat datang di materi pembelajaran Sejarah: "Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa (2)" berbasis Kurikulum 2013. Materi ini ditujukan bagi siswa kelas XII SMA semester 1 (ganjil).
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari ini, Anda diharapkan mampu:
Selain Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai politik pertama yang didirikan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.
Walau begitu, PKI bukan partai yang baru berdiri. PKI telah ada sejak zaman pergerakan nasional sebelum akhirnya dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda karena memberontak di tahun 1926.
Awal Mula
Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah. Ini karena sebagian besar elemen pemerintahan dikuasai oleh golongan kiri. Namun ketika golongan kiri terlempar dari pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi.
Pemberontakan PKI dilandasi oleh ideologi dimana mereka bercita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk meraih kekuasaan. Di bawah pimpinan Muso, PKI berhasil menarik partai dan organisasi kiri dalam FDR bergabung ke dalam PKI.
Upaya Pemberontakan
Partai ini lalu mendorong para buruh dan petani untuk melakukan demonstrasi dan mogok masal. Sebagian kekuatan-kekuatan bersenjata juga berhasil masuk dalam pengaruh mereka.
Muso juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengecam pemerintah dan membahayakan strategi diplomasi Indonesia melawan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat (AS). Pernyataan Muso lebih menunjukkan keberpihakannya pada Uni Sovyet yang komunis. Padahal saat itu AS dan Uni Sovyet tengah mengalami Perang Dingin.
Usaha Pemerintah Meredam Pergolakan
Berbagai upaya diplomasi telah dilakukan Pemerintah Indonesia untuk meredam aksi Muso. Pemerintah bahkan mengikutsertakan Tan Malaka, tokoh kiri lain yang lebih lunak, untuk meredam keagresifan PKI Muso.
Namun kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948, pertempuran antara kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI mulai meletus.
Puncak Pemberontakan
Mereka dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan Februari 1948. Pada awal September 1948, PKI melakukan pemberontakan bersenjata yang dicetuskan di Madiun pada tanggal 18 September 1948. Muso pun kemudian pada tanggal 18 September 1948 memproklamirkan Republik Soviet Indonesia.
Presiden Soekarno segera bereaksi, dan berpidato di RRI Yogjakarta :
Di awal pemberontakan, pembunuhan terhadap pejabat pemerintah dan para pemimpin partai yang anti komunis terjadi. Kaum santri juga menjadi korban. Tetapi pasukan pemerintah Divisi Siliwangi berhasil mendesak mundur pemberontak. Puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak.
Amir Syarifuddin juga tertangkap dan akhirnya ia dijatuhi hukuman mati. Tokoh-tokoh muda PKI seperti Aidit dan Lukman berhasil melarikan diri. Merekalah yang kelak di tahun 1965, berhasil menjadikan PKI kembali menjadi partai besar di Indonesia sebelum terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Ribuan orang tewas dan ditangkap pemerintah akibat pemberontakan Madiun ini. PKI gagal mengambil alih kekuasaan.
Dampak Pemberontakan PKI Madiun 1948
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari ini, Anda diharapkan mampu:
- Menganalisis berbagai peristiwa pergolakan di daerah antara tahun 1948 s.d. 1965.
- Mengaitkan berbagai peristiwa pergolakan di tahun 1948 s.d. 1965 dengan ancaman disintegrasi di masa sekarang.
- Mengambil hikmah dari berbagai peristiwa pergolakan di daerah yang terjadi antara tahun 1948 s.d. 1965.
Selain Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai politik pertama yang didirikan sesudah kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.
Walau begitu, PKI bukan partai yang baru berdiri. PKI telah ada sejak zaman pergerakan nasional sebelum akhirnya dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda karena memberontak di tahun 1926.
Awal Mula
Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah. Ini karena sebagian besar elemen pemerintahan dikuasai oleh golongan kiri. Namun ketika golongan kiri terlempar dari pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi.
Pemberontakan PKI dilandasi oleh ideologi dimana mereka bercita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk meraih kekuasaan. Di bawah pimpinan Muso, PKI berhasil menarik partai dan organisasi kiri dalam FDR bergabung ke dalam PKI.
Upaya Pemberontakan
Partai ini lalu mendorong para buruh dan petani untuk melakukan demonstrasi dan mogok masal. Sebagian kekuatan-kekuatan bersenjata juga berhasil masuk dalam pengaruh mereka.
Pimpinan PKI Madiun, Muso |
Usaha Pemerintah Meredam Pergolakan
Berbagai upaya diplomasi telah dilakukan Pemerintah Indonesia untuk meredam aksi Muso. Pemerintah bahkan mengikutsertakan Tan Malaka, tokoh kiri lain yang lebih lunak, untuk meredam keagresifan PKI Muso.
Namun kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948, pertempuran antara kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI mulai meletus.
Puncak Pemberontakan
Mereka dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan Februari 1948. Pada awal September 1948, PKI melakukan pemberontakan bersenjata yang dicetuskan di Madiun pada tanggal 18 September 1948. Muso pun kemudian pada tanggal 18 September 1948 memproklamirkan Republik Soviet Indonesia.
Presiden Soekarno segera bereaksi, dan berpidato di RRI Yogjakarta :
“…Saudara-saudara ! camkan benar apa artinja itu : Negara Republik Indonesia jang kita tjintai, hendak direbut oleh PKI Muso. Kemarin pagi PKI Muso, mengadakan coup, mengadakan perampasan kekuasaan di Madiun dan mendirikan di sana suatu pemerintahan Sovyet, di bawah pimpinan Muso. Perampasan ini mereka pandang sebagai permulaan untuk merebut seluruh Pemerintahan Republik Indonesia.Penumpasan Pemberontakan
…Saudara-saudara, camkanlah benar-benar apa artinja jang telah terdjadi itu. Negara Republik Indonesia hendak direbut oleh PKI Muso !
Rakjat jang kutjinta ! Atas nama perdjuangan untuk Indonesia Merdeka, aku berseru kepadamu : “Pada saat jang begini genting, dimana engkau dan kita sekalian mengalami percobaan jang sebesar-besarnja dalam menentukan nasib kita sendiri, bagimu adalah pilihan antara dua : ikut Muso dengan PKI-nja jang akan membawa bangkrutnja cita-cita Indonesia Merdeka, atau ikut Soekarno-Hatta, jang Insya Allah dengan bantuan Tuhan akan memimpin Negara Republik Indonesia jang merdeka, tidak didjadjah oleh negeri apa pun djuga.
…Buruh jang djudjur, tani jang djudjur, pemuda jang djudjur, rakyat jang djudjur,djanganlah memberikan bantuan kepada kaum pengatjau itu. Djangan tertarik siulan mereka ! …Dengarlah, betapa djahatnja rentjana mereka itu !
Di awal pemberontakan, pembunuhan terhadap pejabat pemerintah dan para pemimpin partai yang anti komunis terjadi. Kaum santri juga menjadi korban. Tetapi pasukan pemerintah Divisi Siliwangi berhasil mendesak mundur pemberontak. Puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak.
Amir Syarifuddin juga tertangkap dan akhirnya ia dijatuhi hukuman mati. Tokoh-tokoh muda PKI seperti Aidit dan Lukman berhasil melarikan diri. Merekalah yang kelak di tahun 1965, berhasil menjadikan PKI kembali menjadi partai besar di Indonesia sebelum terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Ribuan orang tewas dan ditangkap pemerintah akibat pemberontakan Madiun ini. PKI gagal mengambil alih kekuasaan.
Dampak Pemberontakan PKI Madiun 1948
- Dampak positif
- Dibentuk tentara Indonesia yang lebih profesional. Berbagai laskar dan kekuatan bersenjata "liar" berhasil dibubarkan.
- Dari sisi perjuangan diplomasi, AS sebagai penengah dalam konflik dan perundingan antara Indonesia dengan Belanda perlahan mendukung Indonesia, meskipun hal ini tidak bisa dilepaskan dari strategi global AS dalam menghadapi ancaman komunisme.
- Dampak negatif
- Banyaknya korban yang timbul.
- Perpecahan bangsa Indonesia yang terlihat dalam peristiwa ini dimanfaatkan Belanda untuk melancarkan agresi militernya kedua pada Desember 1948.
Comments
Post a Comment